Laga pembuka pertandingan sepak bola Pesfam tahun 2023 Seminari St. Yohanes Berkhmans Todabelu Mataloko mempertemukan Leutikon dan Arithmoi di lapangan SMA Seminari Todabelu, Rabu (23/8). Laga ini menjadi awal yang buruk bagi Leutikon. Leutikon takluk dengan kedudukan 2-1 lewat gol yang diciptakan oleh kapten Arithmoi, Evo Lebe pada menit ke-23 dan Rico Loda pada menit ke-54.
Di bawah asuhan Frans da Silva, Leutikon bermain agresif sejak awal pertandingan. Serangan demi serangan dilancarkan ke jantung pertahanan Arithmoi. Tak hanya Leutikon, Arithmoi di bawah asuhan coach Jo Nuwa juga bermain agresif sejak awal laga. Jual beli serangan terus terjadi antara kedua kesebelasan.
Setelah gempuran demi gempuran dari anak-anak Leutikon dilancarkan, pertahanan Arithmoi akhirnya runtuh pada menit ke 17. Kapten Leutikon, Egil Daketi memaksimalkan umpan akurat Igond Jawa dengan tendangan terarah ke mulut gawang. Gol ini menjadi gol pembuka dalam laga ini.
Setelah tertinggal 1- 0 semangat anak-anak Arithmoi tidak kecut. Delapan menit setelah gol yang diciptakan Egil Daketi, Evo Lebe, kapten Arithmoi mencatatkan namanya di papan skor. Evo menciptakan gol lewat sundulannya dengan memanfaatkan umpan lambung dari Klens Mbau. Skor imbang 1-1.
Kedudukan 1-1 ini membuat suasana pertandingan semakin memanas. Arithmoi yang bermain dengan formasi 4-3-3 harus mengakui ketangguhan anak-anak Leutikon.
Sepakan terarah Eman Pitamini pada menit ke-34 berpotensi menambah pundi-pundi gol. Sepakan ini dihalau secara baik lewat tendangan keras right beck Leutikon, Sandri Hadirjo.
Hingga wasit utama Lionel Tiba meniup peluit panjang tanda berakhirnya babak pertama, keadaan skor tidak berubah.
Setelah jeda kurang lebih 10 menit, permainan kembali dilanjutkan. Kali ini bola dikuasai oleh anak-anak Leutikon. Tendangan keras Egil Daketi mampu dipeluk sempurna oleh Tedi Dahi, goal keeper Arithmoi.
Pada menit ke-50, serangan kembali diarahkan ke jantung pertahanan Arithmoi. Beruntung Ralf Lobo yang berperan di pertahanan belakang Arithmoi, mampu menjalankan tugasnya secara baik.
Pada menit ke-52, jantung pertahanan Leutikon kembali terguncang lewat kerja sama yang baik antara Eman dan Evo setelah memanfaatkan crossing akurat Marlo Ladjar.
Serangan kembali datang pada menit ke-53. Nando Bata dengan skill individunya membuahkan tendangan yang mengancam gawang Leutikon. Tendangan ini berhasil diamankan oleh penjaga gawang Leutikon.
Untuk ketiga kalinya serangan kembali mengarah ke jantung pertahanan Leutikon. Kali ini anak-anak Leutikon mesti mengakui tangguhnya penyerang Arithmoi setelah terjadi kemelut di mulut gawang. Kemelut ini dimenangkan oleh Rico Loda dan berhasil menciptakan gol di gawang Leutikon.
Tak ingin ketinggalan. Pada menit ke-54, coach Leutikon memutuskan untuk menggantikan Ruys Bheda dengan memasukkan Fr. Brian Lagaor, SVD guna membantu lini tengah. Coach Leutikon juga memasukkan Andri Foju pada menit ke-61 dengan menggantikan Igon Jawa. Pada menit ke 63, Coach Leutikon juga menarik Kotska Ebu dengan menggantikan Crespo Nggajo untuk membantu lini belakang.
Peluang emas sempat diciptakan oleh anak-anak Leutikon setelah Sandri Hadirjo dilanggar oleh Karlos Fonge pada menit ke-61. Brian Lagaor yang menjadi eksekutor, rupanya kurang memanfaatkan peluang dengan baik. Tendangannya berhasil dihalau dengan tenang oleh pemain lini belakang Arithmoi.
Leutikon yang bermain dengan skema 3-5-2 terus menciptakan peluang. Pada menit ke-68, umpan Gerald Sambadjati tidak dimaksimalkan menjadi gol oleh Sandri Hadirjo saat posisinya beralih menjadi right winger.
Hingga wasit utama meniup peluit panjang, skor 2-1 tetap bertahan apik di papan skor. Hasil ini membuat Arithmoi mengantongi tiga poin di awal laga pembuka pertandingan Pesfam tahun 2023. (Bayu Putra dan Pirlo Rangga).
Editor: Bayu Tonggo