
SMA Seminari St. Yoh. Berkhmans kembali menggelar pelatihan jurnalistik yang bertempat di Aula SMA, dari Sabtu, 8 Februari 2025 hingga Selasa, 11 Februari 2025.
Kegiatan ini didampingi oleh RD. Nani Songkares dan diikuti oleh para siswa kelas X dan XI.
Berjalan di bawah tema “Merangkai Kata, Meramu Fakta: Pelatihan Menulis Kreatif”, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya yang ditempuh oleh Seminari guna mengasah keterampilan literasi seminaris.
Pelatihan jurnalistik ini juga menjadi wadah bagi seminaris untuk semakin mencintai budaya membaca dan menulis berbagai jenis artikel.
Dalam pelatihan ini, seluruh siswa dibagi menjadi 21 kelompok. Mereka berproses, menciptakan tulisan seperti berita, opini, refleksi, cerpen, kisah, dan sosok.
Sempat Terhenti
Pelatihan jurnalistik merupakan agenda tahunan Seminari. Sayangnya, karena beragam kegiatan pasca-Covid-19, kegiatan ini sempat terhenti selama dua tahun.
“Sebelum pandemi Covid-19 merebak, kegiatan pelatihan jurnalistik ini diadakan setiap tahun sebagai program khas Seminari. Kehadiran pandemi membuat pelatihan jurnalistik tidak bisa dilaksanakan. Kemudian, pada tahun 2022, pelatihan jurnalistik kembali diadakan. Namun, pada tahun 2023 dan 2024 pelatihan jurnalistik tidak bisa dijalankan, karena banyaknya program dan kegiatan, baik di asrama maupun sekolah,” ungkap Kepala SMA Seminari St. Yoh. Berkhmans, RD. Tinyo Sera, saat diwawancarai pada Minggu, 09 Feberuari 2025.
Tinyo berharap kegiatan jurnalistik tersebut mampu membentuk keterampilan seminaris dalam literasi yang sempat memudar selama beberapa tahun terakhir.
Aku Menulis, Aku Ada
Diadakannya kembali pelatihan jurnalistik merupakan kerinduan besar bagi para formator di Seminari. Hal ini berangkat dari keprihatinan mereka terhadap menurunnya keterampilan seminaris dalam literasi selama beberapa tahun terakhir.
“Terlaksananya kembali kegiatan ini merupakan kebahagiaan besar bagi saya sebagai bapak asrama dan teman-teman formator lain. Saya berharap kamu, siswa sekalian, bisa terlibat aktif dalam pelatihan ini, sehingga ciri khas seorang seminaris dalam literasi tidak redup,” ujar Prefek (Bapak Asrama) SMA RD. Beni Lalo, dalam sambutannya pada acara pembukaan pelatihan jurnalistik.
Selain itu, pada kesempatan yang sama, Tinyo menekankan pentingnya menulis sebagai jati diri seorang seminaris. “Jikalau filsuf, Rene Descartes mengatakan, ‘aku berpikir, maka aku ada’, maka dalam pelatihan ini kamu tunjukan jati diri kamu sebagai seminaris, ‘aku menulis, maka aku ada (scribo ergo sum),’” ungkap Tinyo.
Menulis, bagi Tinyo, merupakan wujud nyata dari kemampuan berpikir manusia. “Dengan menulis, pikiran seseorang dibentuk menjadi lebih konkret. Dengan demikian, tulisan dapat terus dikenang. Selain itu, dengan menulis siswa belajar untuk tidak mudah menyerah, mampu bekerja keras, dan mengoptimalkan waktu secara produktif,” tambah Tinyo.
Ia yakin, kegiatan jurnalistik yang kembali diadakan, menjadi sarana yang tepat dalam menegaskan eksistensi para siswa sebagai pribadi yang memiliki kemampuan berliterasi.
Harapan
Para formator Seminari berharap agar kegiatan ini mampu mengoptimalkan wawasan para seminaris untuk menjadi pewarta yang kompeten di kemudian hari. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang baik dan bijaksana bagi Gereja dan bangsa.
“Harapannya, kegiatan ini mampu membangun motivasi membaca dan menulis para siswa yang tentunya berguna bagi masa depan mereka masing-masing,” tutur Nani di sela-sela kegiatan pelatihan pada Senin, 10 Februari 2025.
Lebih lanjut, Nani mengatakan, pelatihan jurnalistik ini juga bertujuan untuk meningkatkan kerangka berpikir para seminaris agar menjadi lebih terstruktur. Dirinya yakin, kerangka berpikir yang lurus akan berguna bagi kehidupan seminaris di kemudian hari, entah sebagai sebagai seorang awam atau imam. (Renol Nono).