Gudep SMA Seminari Todabelu Laksanakan Hiking

St. Yohanes Berkhmans Todabelu Mataloko

Gugus Depan (Gudep) Pramuka 02047 SMA Seminari St. Yohanes Berkhmans Todabelu melaksanakan hiking, Kamis (28/9).

Sebagaimana tercantum dalam laporan pembina Gudep, saat upacara pelepasan peserta, hiking ini melibatkan penegak dan pandega, para siswa Kelas Persiapan Bawah (KPB) hingga Kelas XII SMA Seminari Todabelu, sebanyak 254 orang dengan kekuatan 31 sangga.

Selain itu, hiking ini melibatkan 17 pembina dan pembantu pembina penegak.

Mereka adalah Ermin Muku (Pembina Gudep Seminari Mataloko), Anton Diwa (Pembina Satuan Gudep SMA Seminari Todabelu), Enso Feto (Pembina Satuan Gudep SMA Seminari Todabelu), Dus Mere (Andalan Wakil Bina Muda Kwarcab Nagekeo), Diana Gowa Sunga (Pembina Gudep SMP Negeri 1 Boawae), Nan Ndiwa (Pembina Gudep 01085-01086 SMP/SMA St. Klemens Boawae dan Ketua Dewan Kerja Cabang Nagekeo), Fr. Yuda Sihotang (Pembantu Pembina Satuan Gudep SMA Seminari Todabelu), Fr. Bayu Tonggo (Pembantu Pembina Satuan Gudep SMA Seminari Todabelu), Fr. Pance Dhae (Pembantu Pembina Satuan Gudep SMA Seminari Todabelu), dan kedelapan siswa/siswi, Penegak Gudep St. Klemens Boawae

Dalam pantuan Breaking News, hiking SMA Seminari Todabelu berotasi di lingkungan Desa Dolupore, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada; melewati Kampung Dolu, Wolosasa, dan Kampung Pore.

Pembina Satuan Gudep SMA Seminari Todabelu, Antonius Diwa menjelaskan bahwa hiking atau penjelajahan merupakan kegiatan yang menarik sekaligus menantang.

“Hiking atau penjelajahan ini merupakan kegiatan yang menarik sekaligus juga bersifat menantang perilaku sikap kepedulian, solidaritas, kekompakan, kerja sama, tanggung jawab, kejujuran, ketelitian, kecermatan, menguras pola pikir bagaimana cara memecahkan masalah yang dihadapi dalam perjalanan dan melewati pos-pos permainan pramuka, disikapi dalam kode etik satya dan darma pramuka,” ungkap Anton saat diwawancarai Breaking News usai hiking.

Ia juga mengutarakan bahwa hiking Gudep SMA Seminari Todabelu menjadi sebuah proses pembelajaran atau pengalaman penting.

“Hiking ini menjadi sangat penting untuk Gudep Seminari. Karena ini bisa menjadi proses pembelajaran atau proses pengalaman; setelah sebelumnya kegiatan-pramuka di Seminari ini dihentikan karena Covid-19 dan semua siswa yang kemarin tidak dibekali dengan pramuka.

Kegiatan Pramuka, termasuk hiking ini bisa memberikan pembekalan, agar para siswa bisa dapat wawasan kebangsaan dan nilai-nilai pramuka yang ditemukan untuk pembentukan karakter, dalam tujuan menyiapkan kader pemimpin masa depan,” ujar Anton.

Adapun hiking SMA Seminari Todabelu dilaksanakan dengan maksud menyongsong peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2023 mendatang.

Selain itu, hiking ini dijalankan sebagai salah satu kegiatan menyongsong perayaan 100 tahun Seminari.

Hal ini sebagaimana diutarakan oleh Pembina Satuan Gudep SMA Seminari Todabelu, Enso Feto.

“Maksud kegiatan ini ada dua. Pertama, menyongsong peringatan ke-95 hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober nanti. Ini perayaan penting yang hampir tidak pernah kita rayakan. Padahal menjadi tonggak sejarah yang sangat penting untuk persatuan dan kesatuan bangsa kita.

Selain itu, kegiatan penjelajahan ini dibuat sebagai salah satu kegiatan menyongsong satu abad Seminari,” ujar Enso, kepada Breaking News usai hiking.

Sementara itu, Mabigus SMA Seminari Todabelu, RD. Tinyo Sera berharap melalui hiking para peserta bisa belajar banyak hal.

“Hari ini agenda penjelajahan. Semoga bisa menjadi pembelajaran dan bekal untuk kita semua, terutama dalam situasi kita, kelebihan dan kekurangan kita. Semoga proses hari ini bisa menjadi media pembelajaran yang baik.

Ada banyak warning yang sudah disampaikan, ada disiplin yang mesti dibuat, ada hal yang tidak boleh dilakukan. Semoga kita semua bisa belajar dari ini.

Belajar tahan diri, belajar disiplin, belajar kuat,” ungkap RD. Tinyo Sera saat upacara pelepasan peserta hiking. (Bayu Tonggo).