GELAR KARYA P5, SMA SEMINARI TODABELU PRIORITASKAN HAL INI

St. Yohanes Berkhmans Todabelu Mataloko

SMA Seminari St. Yohanes Berkhmans Todabelu menyelenggarakan “Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tahun Pelajaran 2023/2024” di Aula SMA Seminari Todabelu, Sabtu (11/11/2023).

Kegiatan yang menampilkan hasil karya P5 dari siswa kelas X dan XI ini memprioritaskan proses pembentukan karakter seminaris.

Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Ketua Panitia Gelar Karya P5, Merlin Uta Djadja kepada kepada TribunFlores.com usai Gelar Karya.

“Pembentukan karakter menjadi tujuan utama sekolah dari kegiatan P5 hingga gelar karya hari ini. Kegiatan P5 bertujuan mempertebal karakter siswa agar menjadi bekal di kemudian hari yang perlu terus ditumbuhkan. Kegiatan ini sebenarnya menjadi jembatan bagaimana nilai-nilai diimplementasikan ke dalam kehidupan,” ungkap Merlin.

Merlin juga menegaskan bahwa proses yang dialami seminaris menjadi orientasi dari kegiatan ini.

“Sebenarnya yang kita harapkan adalah prosesnya. Adanya kegiatan ini mau menyampaikan bahwa ini hasilnya. Bahwa anak-anak telah berproses dengan baik,” ujar Merlin. 

Hal serupa juga ditegaskan oleh Kepala Sekolah SMA Seminari Todabelu, Romo Tinyo Sera, Pr dalam sambutannnya saat membuka Gelar Karya.

“Proses yang dialami para seminaris inilah yang ingin dinilai dalam kegiatan P5 yang telah kita alami selama 2 minggu dan berpuncak dalam Gelar Karya hari ini. Salah satu tolak ukur keberhasilan proses adalah hasil karyanya. Proses membangun karakter ini hendaknya terjadi sepanjang hayat,” tegas Romo Tinyo.

Selain itu, Romo Tinyo turut mengapresiasi pelaksanaan P5 yang berpuncak dalam kegiatan Gelar Karya tersebut.

“Siswa dan guru telah berproses selama dua minggu untuk menyelesaikan P5 ini. Saya sangat mengapresiasi semua proses yang telah berjalan. Hari ini menjadi indikator tercapainya penanaman nilai-nilai karakter dalam diri setiap siswa,” ungkap Romo Tinyo.

Adapun P5 SMA Seminari Todabelu berlangsung selama 2 minggu (Senin, 30/10 – Sabtu, 11/11).

P5 ini melibatkan para siswa kelas X dan XI dengan  mengambil 5 tema, yakni Gaya hidup berkelanjutan, Kearifan lokal, Kewirausahaan, Bangunlah Jiwa Raganya, dan Suara Demokrasi.

Siswa kelas X berkecimpung dalam tiga tema, yakni Gaya hidup berkelanjutan, Kearifan Lokal, dan Kewirausahaan.

Ketiga tema ini menghasilkan produk berturut-turut berupa budidaya tanaman hortikultura, pentasan drama cerita daerah Ngada, dan film dokumenter, poster, dan esai.

Sementara itu, siswa kelas XI terlibat dalam tema Bangunlah Jiwa dan Raganya dan Suara Demokrasi. Dua tema ini membuahkan produk berturut-turut berupa video instruktur senam dan model OSIS. (Sam Ama dan Egwin Gawe).