St. Yohanes Berkhmans Todabelu Mataloko

ST. YOHANES BERCHMANS

Sejak kecil St. Yohanes Berchmans bertumbuh dalam peng-hayatan hidup yang seimbang dalam berbagai aspek yang menjadi tuntutan seorang calon imam. Ia dilahirkan tanggal 13 Maret 1599, di kota Diest, Belgia. Semenjak kecil ia terkenal sebagai anak yang sangat saleh dan pintar. Ia juga seorang pendoa yang ulung dan terkenal karena devosinya kepada Sakramen Mahakudus dan Bunda Maria serta para kudus. Salah seorang santu yang sangat dicintainya adalah Santu Aloysius. Ia sangat tekun mengerjakan tugas dan tanggung-jawabnya, betapa pun kecil dan biasa-biasa. Ia berkata: “Kasih dan kebajikan sangat nyata dalam kesetiaan kepada perkara-perkara kecil.” Apa pun pekerjaan yang dilakukannya ia jalankan dengan kepenuhan hati dan cinta. Juga, tidak ada satu pun pekerjaan yang dilakukannya tanpa didahului dengan doa. Ia selalu ingin berada di hadirat Allah, pun ketika sedang be-kerja. Ia ingin menghayati kekudusan dalam hidup semenjak masa muda. Katanya: “Jika saya tidak menjadi kudus pada masa mudaku, saya tidak akan pernah menjadi kudus.” Ia sangat suka berkontemplasi mengenai salib dan merasakan ke-bahagiaan dari salib. Oleh karena itu hidupnya dipenuhi de-ngan kegembiraan. Teman-temannya menjulukinya “frater hilaris”, frater yang ceria. Mottonya: “semper ridens”, senan-tiasa tersenyum, cocok dengan sifatnya yang periang itu. Santu Yohanes Berchmans meninggal dunia di pagi hari tanggal 13 Agustus 1621, di Roma, ketika masih sebagai frater, beberapa waktu setelah menyelesaikan setudi filsafatnya, di Universitas Gregoriana, Roma. Banyak tanda heran dialami setelah kema-tian orang kudus yang dijuluki Santu Aloysius yang baru ini. Seorang pembinanya, P. Capari, menulis: Siapakah yang me-ngetahui berapa banyak pemuda yang tergerak oleh teladan kesucian Yohanes Berchmans, siapa yang mengetahui berapa banyak orang yang luput dari perbuatan cabul karena berdoa kepadanya, berapa banyak orang yang meninggalkan dunia dan masuk ke biara-biara. Barang siapa menyaksikan semua itu, ia harus berkata: “Digitus Dei est hic” artinya “Jari Tuhan ada di sini”. Tahun 1865 Yohanes Berchmans digelari Beato dan tanggal 15 Januari 1888 ia digelari Kudus bersama Santu Petrus Claver dan Santu Alfonsus Rodriguez dari serikat yang sama, Serikat Yesus, Societas Iesu, SJ.