
Pertandingan sepakbola liga Pesfam Seminari St. Yohanes Berkhmans, Todabelu, mempertemukan dua kelompok, yakni Benedicto yang berformasi 4-3-3 dan Bernardo yang berformasi 4-4-2, Sabtu (23/82025) sore.
Benedicto di bawah pimpinan Atan Wea menghadirkan pemain dari luar Komunitas Seminari, yakni Nino Dawa, Brian Lenga, dan Dimas Tiwu. Sementara Bernardo yang diasuh oleh Finon Mite pun tak tinggal diam dengan menghadirkan alumni Seminari, yakni Tores Deru, Edo Raga, dan Sandro Weda.
Pada menit ketujuh pertandingan, Jois Rae hampir mencetak gol bagi Bernardo, tetapi meleset.
Pada pertengahan pertandingan, Bernardo melakukan pelanggaran karena sang kapten, Finol Mite, melakukan sliding tackle keras dan berpotensi mencederai lawan.
Akibatnya, Benedicto diberi kesempatan free kick oleh wasit, Harves Tai. Riko Loda dimandat untuk melakukan tendangan bebas ini yang membuahkan gol pertama bagi Benedicto pada menit kesembilan permainan.
Baru semenit berjalan, Bernardo lagi-lagi melakukan pelanggaran yang membuat Benedicto memiliki kesempatan untuk melakukan free kick sekali lagi. Sayang, Riko melayangkan tendangan jauh dari gawang.
Bernardo tak tinggal diam. Serangan demi serangan dilancarkan guna membobol pertahanan Benedicto. Namun, semuanya ditepis oleh tangan sang penjaga gawang, Sandro Weda.
Demi melihat hal ini, Benedicto melakukan serangan balasan, tetapi semuanya berhasil ditepis oleh sang keeper Seminari yang tangguh, Glen So.
Di tengah keasyikan permainan, peluit panjang wasit berbunyi, menandakan babak pertama telah usai. Skor 1-0 bagi Benedicto pada babak perdana ini.
Setelah tiga belas menit beristirahat, wasit kembali membunyikan peluit, pertanda babak kedua dimulai.
Wajah-wajah baru menghiasi babak ini. Benedicto memasukkan Fr. Deden Bagus sebagai pemain sayap ke dalam formasi mereka. Bernardo pun tak ingin kalah dengan memasukkan Brian Lenga ke dalam jajaran para pemain.
Tampaknya, Bernardo mulai menunjukkan taring mereka pada babak baru ini. Pada menit ketujuh, Dimas Tiwu, melancarkan tendangan yang memasukkan bola ke gawang Benedicto. Kedudukan berimbang dengan skor 1-1.
Tak ingin kalah, Benedicto melancarkan serangan bertubi-tubi. Atan Wea, sang kapten, menambah skor timnya beberapa menit setelahnya menjadi 2-1 .
Pertarungan semakin memuncak. Lima belas menit setelah pertandingan, Dimas Tiwu kembali menyumbangkan gol yang membuat kedua tim pada posisi yang sama; 2-2. Tak jedah lama, Dimas kembali menaikkan poin tim menjadi 3-2.
Akibat serangan beruntun yang dilakukan oleh sang “Singa”, demikian komentator memberi julukan kepada Dimas, tim Benedicto mengubah posisi Reyn Embo dari striker menjadi defender atau pemain belakang. Namun, perpindahan ini tak membawa hasil.
Sampai peluit panjang dibunyikan Bernardo keluar sebagai pemenang (Gio Demung dan Riko Nuwa).